Lombok Tengah
Bendungan Batujai dan Pengge Dilengkapi RTD
Dua bendungan terbesar di Kabupaten Lombok Tengah yakni Bendungan Batujai dan Bendungan Pengge dibuatkan dokumen Rencana Tindak Darurat (RTD) untuk menghindari kemungkinan terjadinya bencana.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah H Muhammad menjelaskan, terhadap bendungan Batujai yang berada di wilayah Kecamatan Praya Barat dan bendungan Pengge di Kecamatan Praya Barat Daya itu telah disusunkan dokumen RTD oleh pemerintah provinsi NTB, melalui Badan Wilayah Sungai selaku “penguasa” sungai.
Pembuatan dokumen RTD itu, menurut Haji Muhammad, sangat penting untuk menghindari terjadinya bencana banjir ataupun jika kedua bendungan itu jebol.
“Konstruksi bendungan Batujai sudah lama sehingga harus segera mengambil langkah-langkah antisipasi, meski sampai saat ini kondisi bangunan kedua bendungan itu masih cukup bagus dan aman,” kata Haji Muhammad di kantornya.
Dari hasil pengamatan selama ini, kata Muhammad, bedungan Batujai dinyatakan dalam kondisi aman atau normal. Belum ditemukan penyimpangan pada pembacaan peralatan instrumen bendungan. “Dokumen RTD ini memang sifatnya hanya kontingensi,” terangnya.
RTD dibuat sebagai panduan dan atau petunjuk dalam memutuskan suatu tindakan jika terjadi situasi darurat akibat banjir akibat dampak dari jebolnya bendungan.
Dalam RTD itu, katanya, telah jelas ditunjuk titik-titik lokasi evakuasi, bila terjadi banjir di dua bendungan tersebut. “Kami sudah lakukan sosialisasi terhadap dokumen RTD di sejumlah desa yang terdampak dari dua bendungan itu,” kata Haji Muhammad.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lombok Tengah H Muhammad menjelaskan, terhadap bendungan Batujai yang berada di wilayah Kecamatan Praya Barat dan bendungan Pengge di Kecamatan Praya Barat Daya itu telah disusunkan dokumen RTD oleh pemerintah provinsi NTB, melalui Badan Wilayah Sungai selaku “penguasa” sungai.
Pembuatan dokumen RTD itu, menurut Haji Muhammad, sangat penting untuk menghindari terjadinya bencana banjir ataupun jika kedua bendungan itu jebol.
“Konstruksi bendungan Batujai sudah lama sehingga harus segera mengambil langkah-langkah antisipasi, meski sampai saat ini kondisi bangunan kedua bendungan itu masih cukup bagus dan aman,” kata Haji Muhammad di kantornya.
Dari hasil pengamatan selama ini, kata Muhammad, bedungan Batujai dinyatakan dalam kondisi aman atau normal. Belum ditemukan penyimpangan pada pembacaan peralatan instrumen bendungan. “Dokumen RTD ini memang sifatnya hanya kontingensi,” terangnya.
RTD dibuat sebagai panduan dan atau petunjuk dalam memutuskan suatu tindakan jika terjadi situasi darurat akibat banjir akibat dampak dari jebolnya bendungan.
Dalam RTD itu, katanya, telah jelas ditunjuk titik-titik lokasi evakuasi, bila terjadi banjir di dua bendungan tersebut. “Kami sudah lakukan sosialisasi terhadap dokumen RTD di sejumlah desa yang terdampak dari dua bendungan itu,” kata Haji Muhammad.
Via
Lombok Tengah
Posting Komentar