Budaya
Lombok Tengah
Pemerintahan
Bau Nyale Ditetapkan 6-7 Maret, Pemkab Loteng Hanya Miliki Dana Rp 300 Juta
LOMBOK TENGAH (SN) - Pemangku empat penjuru mata angin dalam ‘sangkep warige’ telah menentukan tanggal penetapan Bau Nyale tahun ini. Walapun dalam ‘sangkep warige’ berlangsung cukup alot di pantai Seger Kuta Kecamatan Pujut, Kamis (4/1), semuanya pemangku telah sependapat dan sepakat tanpa ada perbedaan kalau tanggal 6-7 Maret ditetapkan acara puncak Bau Nyale.
Karena, tanggal ini dinilai bertepatan dengan tanggal 20 bulan 10 kelender Sasak. Penetapan tanggal ini tak disetujui begitu saja. Masing-masing pemangku dari empat penjuru mata angin memiliki pandangan dan versi masing-masing dalam menilai penanggalan tersebut.
Hadir dalam kesempatan itu dari Disbudpar Provinsi NTB, Disbudpar Loteng dan delapan pemangku adat yang disebut empat penjuru mata angin. Seperti, Mamiq Sar’i Bayan, HL Sidik, Lalu Murdi, Kia Delon dan pemangku lainnya.
Selain itu, sebelum para pemangku empat penjuru mata angin ini menentukan kemunculan putri nyale dalam jelmaan cacing laut, para pemangku adat terlebih dahulu melakukan ritual dengan melihat tanda-tanda alam seperti ujan genter, bintang, suara tengkerek, dan bunyi gemuruh air laut di pantai seger. “Tahun ini semua pemangku sepakat dan tidak ada perbedaan antara pemangku satu dengan lainnya, kalau tanggal 6-7 Maret sebagai pelaksanaan Bau Nyale,” ungkap Kadis Budpar Loteng, HL Muh Putria, kemarin.
Dengan begitu, hasil penetapan ini pihaknya akan bawa ke rapat berikutnya untuk menentukan kegiatan festival Bau Nyale, termasuk kegiatan pra acara, kegiatan inti dan pasca kegiatan. “Insya Allah dalam waktu dekat ini kita akan lakukan rapat dengan Pemerintah Provinsi NTB juga,” terangnya.
Selain itu, ia pastikan perayaan festival Bau Nyale tahun ini juga akan meriah seperti tahun lalu. Pasalnya, Bau Nyale ini juga telah masuk menjadi 10 kalender event nasional. Sehingga dalam perayaan nanti tidak sendiri, melainkan ada pemerintah Pusat dan pemerintah provinsi NTB yang akan ikut mensukseskan perayaan Bau Nyale. “Insya Allah meriah,” tekannya.
Tidak hanya itu, anggaran pun tidak hanya dari Pemkab Loteng saja, melainkan ada dana shering dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi NTB. Untuk APBD II (pemkab Loteng) tahun ini hanya dianggarkan sebesar Rp 300 juta lebih, artinya berkurang dari tahun lalu. “Saya rasa ini cukup, karena ada dana shering dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi NTB. Artinya nanti kita sesuaikan dengan kegiatan yang kita diberikan,” katanya.
Kemudian, untuk acara puncak tetap akan dilaksanakan di Pantai Seger. “Untuk memeriahkan perayaan Bau Nyale pun, akan ada beberapa kegiatan yang akan dilaksanakan,” tandasnya.
Sementara, Kabag Humas dan Protokol Setda Loteng, HL Herdan menjelaskan, sesuai dengan harapan Bupati Loteng, HM Suhaili FT konsep festival perayaan Bau Nyale sebaiknya dilaksanakan di Provinsi. Dengan begitu, gaung festival Bau Nyale bisa lebih besar. Apalagi, sekarang perayaan Bau Nyale sudah masuk menjadi event Nasional. “Memang perlu festival dilakukan di Provinsi. Apalagi, event ini bukan menjadi milik Loteng, melainka milik NTB,” tungkasnya.(D)
Via
Budaya
Posting Komentar