Kesehatan
Proses Relokasi Puskesmas Mujur Sudah Dimulai
NURANIRAKYATNEWS – Masyarakat harus memaklumi kondisi Puskesmas Mujur yang sekarang. Karena sudah sejak lama kondisinya tidak layak akibat dari bangunan puskesmasnya sudah tidak layak. Beberapa bagian bangunan sudah rusak diantaranya langit-langit dan sebagian atapnya. Bahkan gedung sejumlah rumah dinas dan adminitrasi bahkan sudah ada yang tidak dipakai lagi. Demikian disampaikan Kepala Puskesmas Mujur, Samah pada Selasa (23/1) 2018 ditemui di Puskesmas setempat.
Lebih lanjut diceritakan, kondisi tersebut sudah berlangsung lama sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Puskesmas. Perbaikan dilakukan pada bagian-bagian bangunan yang sangat fital seperti ruang poly dan ruang tunggu bagi para calon pasien. Dimana atap ruang polly sempat rubuh dan akhirnya terpaksa diperbaiki.”Itu bagian vital gedung ini, karena itu merupakan ruang pelayanan penting yang disana selalu ramai masyarakat setiap harinya,”katanya.Tidak diperbaikinya bangunan Puskesmas Mujur secara permanen oleh pemerintah lanjut Samah, bukan tanpa alasan. Hal itu berawal dari soal lahan yang saat ini ditempati puskesmas Mujur yang masih diklaim sebagai milik pribadi oleh salah satu masyarakat setempat. Secara detail terhadap masalah itu belum ia ketahui, namun ia menduga hal itulah yang membuat pemerintah enggan untuk melakukan rehab terhadap pouskesmas tersebut.”Kita tidak tahu persis dengan masalah itu, karena hal itu berkaitan dengan bagian asset daerah, namun tampaknya ini salah satu pertimbangan tidak dilakukanya rehab ini,”jelasnya.Seperti yang disampikan pihak dinas terkait lanjut Samah, tidak ada anggaran untuk rehabilitasi Puskesmas Mujur setiap tahunya. Untuk bila ada bagian vital yang rusak karena lapuk, maka perbaikan dilakukan dengan pos anggaran yang lain yang telah disiapkan. Seperti perbaikan pada bagian polly yang atapnya ambruk beberapa waktu lalu. Namun demikian, sejauh ini kondisi bangunan hingga saat ini masih aman digunakan untuk melayani masyarakat.”Tapi masih bisa kita pergunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat disini,”imbuhnya.
Diakuinya, bila merujuk pada standar pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas dan Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, maka bangunan puskesmas Mujur sudah masuk dalam bangunan pelayanan kesehatan yang sudah tidak layak pakai khususnya dari segi struktur bangunanya. “Walau demikian dari sisi kwalitas pelayanan kita berusaha untuk meberikan yang terbaik kepada masayarakat,”tandasnya.
Karena tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Mujur sejauh ini cukup memadai. Karena memiliki 3 orang dokter dan jumlah tenaga keperawatan yang cukup pula. Bila ada pelayanan yang kurang memuaskan dikarenakan akibat kondisi bangunan yang ada saat ini, dimohn kepada masyarakat untuk memakluminya. Karena puskesmas itu saat ini masih dalam tahap relokasi.
Sementara itu, wakil ketua DPRD, H.Burhanudin Yusuf menyampaikan, pihaknya yang secara kebetulan berdomisili di Mujur tidak mau melihat puskesmas itu dalam kondisi yang sangat memprihatinkan seperti itu. Bangunanya sudah lapuk yang dalam keadaan tidak terduga, bisa saja membahayakan masyarakat yang dirawat dipuskesmas tersebut.”Bagaimana pasien akan sembuh kalau dirawat digedung seperti ini. Karena semangat untuk sehat akan tumbuh bila pasien merasa tenang dan nyaman dalam perawatan,”katanya.Untuk itu lanjut BY sapaan akrab politisi PPP ini, gedung puskesmas itu harus megah sehingga benar-benar membuat masyarakat yang dirawat disana, bisa memperoleh pelayanan yang maksimal. Karena bagaimanapun, fasilitas berupa gedung salah satu bagian yang vital dalam hal pelayanan. Akan percuma memiliki petugas yang handal namun bangunan dan fasilitas lainya tidak memadai.”Lihat saja bangunanya baik diluar maupun dalam, semua kondisinya sangat memprihatinkan,”imbuhnya.
Relokasi lanjut BY, merupakan satu-satunya solusi yang saat ini paling mudah dan cepat untuk memperbaiki kondisi puskesmas Mujur tersebut. Karena jelas perbaikan atau rehab secara total dan permanen akan mengancam kerugian bagi daerah dan masyarakat. Pasalnya, lahan tempat berdirinya puskesmas itu saat ini jelas-jelas dilahan pribadi milik warga.”Puskesmas ini hanya numpang dilahan warga ini dan bila kita akan rehab total ini bisa merugikan kita. Maka harus dimaklumi kenapa pemerintah saat ini tidak memperbaiki puskesmas ini,”jelasnya.
Selain itu tandas BY, proses relokasi itu sudah dilakukan dan DPRD sudah menganggarkan pembelian lahan baru untuk puskesmas tersebut sebesar Rp.1 miliar rupiah. Dari anggaran itu, baru hanya mendapatkan lahan seluas 33 are yang letaknya kurang 1 km dari lokasi puskesmas yang ada saat ini. Lokasi baru itu dinilainya sudah cukup strategis dan tepat sehingga tidak ada tawar menawar dan pertimbangan lagi atas lokasi-lokasi yang lain.”Lokasi relokasi yang baru ini harga mati. Soal adanya pabrik yang ada disebrang jalan lokasi sama sekali tidak akan menggangu,”tegasnya.
Saat ini lanjut BY, pihaknya masih akan terus berjuang lagi untuk menambah anggaran pembebasan lahan relokasi puskesmas Mujur. Ia menginginkan lahan puskesmas itu paling tidak seluas 50 are lebih sehingga nantinya berbagai macam gedung yang akan dibangun dilokasi baru itu bisa memiliki tempat yang cukup. Pembebasan tambahan itu sangat bagik dilakukan sekarang mumpung mudah membeli lahan.”Nanti kalau sudah sulit mendapatkan lahan krena masyarakat tidak mau menjual tanahnya, maka ini akan jadi soal. Apa gunanya punya uang tetapi lahan yang mau dibeli tidak ada,”tandasnya. (nr2)
Lebih lanjut diceritakan, kondisi tersebut sudah berlangsung lama sebelum dirinya menjabat sebagai Kepala Puskesmas. Perbaikan dilakukan pada bagian-bagian bangunan yang sangat fital seperti ruang poly dan ruang tunggu bagi para calon pasien. Dimana atap ruang polly sempat rubuh dan akhirnya terpaksa diperbaiki.”Itu bagian vital gedung ini, karena itu merupakan ruang pelayanan penting yang disana selalu ramai masyarakat setiap harinya,”katanya.Tidak diperbaikinya bangunan Puskesmas Mujur secara permanen oleh pemerintah lanjut Samah, bukan tanpa alasan. Hal itu berawal dari soal lahan yang saat ini ditempati puskesmas Mujur yang masih diklaim sebagai milik pribadi oleh salah satu masyarakat setempat. Secara detail terhadap masalah itu belum ia ketahui, namun ia menduga hal itulah yang membuat pemerintah enggan untuk melakukan rehab terhadap pouskesmas tersebut.”Kita tidak tahu persis dengan masalah itu, karena hal itu berkaitan dengan bagian asset daerah, namun tampaknya ini salah satu pertimbangan tidak dilakukanya rehab ini,”jelasnya.Seperti yang disampikan pihak dinas terkait lanjut Samah, tidak ada anggaran untuk rehabilitasi Puskesmas Mujur setiap tahunya. Untuk bila ada bagian vital yang rusak karena lapuk, maka perbaikan dilakukan dengan pos anggaran yang lain yang telah disiapkan. Seperti perbaikan pada bagian polly yang atapnya ambruk beberapa waktu lalu. Namun demikian, sejauh ini kondisi bangunan hingga saat ini masih aman digunakan untuk melayani masyarakat.”Tapi masih bisa kita pergunakan untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat disini,”imbuhnya.
Diakuinya, bila merujuk pada standar pelayanan kesehatan yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas dan Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan, maka bangunan puskesmas Mujur sudah masuk dalam bangunan pelayanan kesehatan yang sudah tidak layak pakai khususnya dari segi struktur bangunanya. “Walau demikian dari sisi kwalitas pelayanan kita berusaha untuk meberikan yang terbaik kepada masayarakat,”tandasnya.
Karena tenaga kesehatan yang ada di Puskesmas Mujur sejauh ini cukup memadai. Karena memiliki 3 orang dokter dan jumlah tenaga keperawatan yang cukup pula. Bila ada pelayanan yang kurang memuaskan dikarenakan akibat kondisi bangunan yang ada saat ini, dimohn kepada masyarakat untuk memakluminya. Karena puskesmas itu saat ini masih dalam tahap relokasi.
Sementara itu, wakil ketua DPRD, H.Burhanudin Yusuf menyampaikan, pihaknya yang secara kebetulan berdomisili di Mujur tidak mau melihat puskesmas itu dalam kondisi yang sangat memprihatinkan seperti itu. Bangunanya sudah lapuk yang dalam keadaan tidak terduga, bisa saja membahayakan masyarakat yang dirawat dipuskesmas tersebut.”Bagaimana pasien akan sembuh kalau dirawat digedung seperti ini. Karena semangat untuk sehat akan tumbuh bila pasien merasa tenang dan nyaman dalam perawatan,”katanya.Untuk itu lanjut BY sapaan akrab politisi PPP ini, gedung puskesmas itu harus megah sehingga benar-benar membuat masyarakat yang dirawat disana, bisa memperoleh pelayanan yang maksimal. Karena bagaimanapun, fasilitas berupa gedung salah satu bagian yang vital dalam hal pelayanan. Akan percuma memiliki petugas yang handal namun bangunan dan fasilitas lainya tidak memadai.”Lihat saja bangunanya baik diluar maupun dalam, semua kondisinya sangat memprihatinkan,”imbuhnya.
Relokasi lanjut BY, merupakan satu-satunya solusi yang saat ini paling mudah dan cepat untuk memperbaiki kondisi puskesmas Mujur tersebut. Karena jelas perbaikan atau rehab secara total dan permanen akan mengancam kerugian bagi daerah dan masyarakat. Pasalnya, lahan tempat berdirinya puskesmas itu saat ini jelas-jelas dilahan pribadi milik warga.”Puskesmas ini hanya numpang dilahan warga ini dan bila kita akan rehab total ini bisa merugikan kita. Maka harus dimaklumi kenapa pemerintah saat ini tidak memperbaiki puskesmas ini,”jelasnya.
Selain itu tandas BY, proses relokasi itu sudah dilakukan dan DPRD sudah menganggarkan pembelian lahan baru untuk puskesmas tersebut sebesar Rp.1 miliar rupiah. Dari anggaran itu, baru hanya mendapatkan lahan seluas 33 are yang letaknya kurang 1 km dari lokasi puskesmas yang ada saat ini. Lokasi baru itu dinilainya sudah cukup strategis dan tepat sehingga tidak ada tawar menawar dan pertimbangan lagi atas lokasi-lokasi yang lain.”Lokasi relokasi yang baru ini harga mati. Soal adanya pabrik yang ada disebrang jalan lokasi sama sekali tidak akan menggangu,”tegasnya.
Saat ini lanjut BY, pihaknya masih akan terus berjuang lagi untuk menambah anggaran pembebasan lahan relokasi puskesmas Mujur. Ia menginginkan lahan puskesmas itu paling tidak seluas 50 are lebih sehingga nantinya berbagai macam gedung yang akan dibangun dilokasi baru itu bisa memiliki tempat yang cukup. Pembebasan tambahan itu sangat bagik dilakukan sekarang mumpung mudah membeli lahan.”Nanti kalau sudah sulit mendapatkan lahan krena masyarakat tidak mau menjual tanahnya, maka ini akan jadi soal. Apa gunanya punya uang tetapi lahan yang mau dibeli tidak ada,”tandasnya. (nr2)
Via
Kesehatan
Posting Komentar