Berita
Lombok Tengah
Suhaili dalam sambutannya menekankan, pengurus LPTQ kedepan bisa mengembangkan tilawatil Qur’an dengan baik dan maksimal. Sehingga kedepan bisa melahirkan Qori’-Qoriah dan hafidz-hafidzoh yang handal, yang bisa mengharumkan nama daerah.
Tapi, bila dilihat selama ini prestasi yang diperoleh sudah sangat luar biasa. Karena, Qori’-Qoriah dan hafidz-hafidzoh kita selalu mendapatkan juara. “Kedepan bila mendapatkan juara nasional, akan berangkatkan haji,” ungkapnya.
Kemudian, ia juga mengharapkan kepada pengurus LPTQ dalam programnya tidak hanya menargetkan prestasi saja, melainkan bagaiman LPTQ harus bisa membuat semua masyarakat Loteng cinta terhadap Al Qur’an. Sehingga, caranya pengurus LPTQ memberikan pembinaan dan pendidikan ke seluruh masjid, mushola, pesantren dan lembaga pendidikan yang ada di Loteng. “Ini semua agar gumi paer kita terus disinari dengan bacaan Al Qur’an ataupun membumikan Al Quar’an di Loteng,” harapnya.
Apalagi, saat ini saat saja pariwisata di daerah kita sudah memperlihatkan kemajuannya. Sehingga, untuk memfilter pengaruh budaya luar yang akan masuk, LPTQ harus mengambil andil dalam menekan pengaruh budaya luar itu. “Kita berharap LPTQ bisa memberikan kontribusi ditengah tantangan kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada,” tandasnya.
Sementara, Ketua LPTQ Loteng, Lalu Pathul Bahri optimis kedepan bisa meraih juara I, baik tingkat provinsi NTB maupun Nasional. Sehingga, dalam meraih itu semua, pihaknya akan mengedepankan pelatihan- pelatihan di tingkat kecamatan.
Ketika disinggung, terkait dengan banyak qori’ yang beralih ke daerah lain, ia katakan itu tidak menjadi masalah. Di Loteng juga sudah banyak Qori’-Qoriah dan Hafidz-Hafidzah yang telah dihasilkan. Selain itu, Qori yang beralih ke daerah lain itu, sebenarnya warga Loteng yang tinggal di daerah itu, misalnya warga Loteng yang sudah tinggal di Dompu, maka meraka ikut di Dompu. “Intinya, tidak ada apa-apa mereka beralih ke daerah lain. Mereka juara membawa nama daerah lain, tetap juga mereka itu warga Loteng,” tungkasnya. (dd)
Pengurus LPTQ Dilantik
Suhaili : Juara Nasional Diberangkat Haji
LOMBOK TENGAH (SN) - Bupati Lombok Tengah, HM Suhaili FT resmi melantik pengurus Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur’an (LPTQ) Loteng periode 2018-2023. Dalam kepengurusan, Ketuanya langsung di pimpin wakil bupati Loteng, Lalu Pathul Bahri.Suhaili dalam sambutannya menekankan, pengurus LPTQ kedepan bisa mengembangkan tilawatil Qur’an dengan baik dan maksimal. Sehingga kedepan bisa melahirkan Qori’-Qoriah dan hafidz-hafidzoh yang handal, yang bisa mengharumkan nama daerah.
Tapi, bila dilihat selama ini prestasi yang diperoleh sudah sangat luar biasa. Karena, Qori’-Qoriah dan hafidz-hafidzoh kita selalu mendapatkan juara. “Kedepan bila mendapatkan juara nasional, akan berangkatkan haji,” ungkapnya.
Kemudian, ia juga mengharapkan kepada pengurus LPTQ dalam programnya tidak hanya menargetkan prestasi saja, melainkan bagaiman LPTQ harus bisa membuat semua masyarakat Loteng cinta terhadap Al Qur’an. Sehingga, caranya pengurus LPTQ memberikan pembinaan dan pendidikan ke seluruh masjid, mushola, pesantren dan lembaga pendidikan yang ada di Loteng. “Ini semua agar gumi paer kita terus disinari dengan bacaan Al Qur’an ataupun membumikan Al Quar’an di Loteng,” harapnya.
Apalagi, saat ini saat saja pariwisata di daerah kita sudah memperlihatkan kemajuannya. Sehingga, untuk memfilter pengaruh budaya luar yang akan masuk, LPTQ harus mengambil andil dalam menekan pengaruh budaya luar itu. “Kita berharap LPTQ bisa memberikan kontribusi ditengah tantangan kemajuan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada,” tandasnya.
Sementara, Ketua LPTQ Loteng, Lalu Pathul Bahri optimis kedepan bisa meraih juara I, baik tingkat provinsi NTB maupun Nasional. Sehingga, dalam meraih itu semua, pihaknya akan mengedepankan pelatihan- pelatihan di tingkat kecamatan.
Ketika disinggung, terkait dengan banyak qori’ yang beralih ke daerah lain, ia katakan itu tidak menjadi masalah. Di Loteng juga sudah banyak Qori’-Qoriah dan Hafidz-Hafidzah yang telah dihasilkan. Selain itu, Qori yang beralih ke daerah lain itu, sebenarnya warga Loteng yang tinggal di daerah itu, misalnya warga Loteng yang sudah tinggal di Dompu, maka meraka ikut di Dompu. “Intinya, tidak ada apa-apa mereka beralih ke daerah lain. Mereka juara membawa nama daerah lain, tetap juga mereka itu warga Loteng,” tungkasnya. (dd)
Via
Berita
Posting Komentar