Lombok Tengah
Debit Air PDAM Menyusut, Pelanggan Diminta Bersabar
PRAYA—Debit air milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), Lombok Tengah (Loteng) kian hari kian keritis. Hal itu lantaran musim kemarau pajang, sehingga debit air PDAM mengalami penyusutan hebat mencapai sekitar 60 persen dibandingkan dari kondisi normalnya. Akibatnya, semua pengguna atau pelanggan air bersih PDAM terpaksa bergiliran untuk menikmati air tersebut.
Hal itu ditegaskan langsung oleh, Direktur Utama PDAM Lombok Tengah, H Lalu Kitab. Dijelaskan bahwa kondisi air milik PDAM sekarang ini sangat tidak normal. Karena semua kantong air yang diharapkan sudah mulai mengering, semua itu disebabkan karena musim kemarau ini. Sehingga, untuk menormalkan kembali debit air, pihaknya hanya mengharapkan air hujan turun. “Kita akui memang kondisi sangat parah. Penyebab keringnya air ini memang disebabkan oleh faktor alam yang tidak bisa diprediksikan oleh pihak PDAM sendiri. Hingga sekarang belum ada yang turun hujan,” ungkap Lalu Kitab saat ditemui usai melaksanakan rapat evaluasi bersama Komisi II DPRD, Jumat kemarin (12/10)
Lebih jauh disampaikan, bahwa dengan kondisi saat ini, maka tentu sangat mempengaruhi sistim pelayanan PDAM sendiri. Pelayanan PDAM tidak akan maksimal sepanjang kondisi mata air tetap seperti itu. Bahkan memang karena minimnya air itu pihaknya mendapatkan keluhan dari para pelanggan. Namun memang harus bagaiman lagi dan pihaknya tidak bisa berbuat banyak. “ Kami banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat karena mereka harus bergiliran. Hanya kami tetap bilang kalau memang sekarang kondisinya sedang kering,”jelasnya.
Selain itu, pihaknya memprediksikan kondisi tersebut akan lama kalau masih belum hujan. Terkecuali jika hujan turun kemudian jika pohon pohon maupun tanah sudah kenyang dengan air tentunya debit air akan kembali normal kembali. “ Kami sudah menjelaskan pada DPRD yang ikut mempertanyakan hal itu. Bila perlu kami minta untuk DPRD turun guna menyaksikan secara langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi seutuhnya,”tegasnya.
Untuk wilayah yang sangat merasakan dampak paling parah sebenarnya ada tiga kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Daya. Pasalnya, untuk pelanggan PDAM di tiga kecamatan tersebut, sumber air bakunya diambil dari Bendungan Batujai. Sementara kondisi debit di bendungan tersebut sudah kering. Pihak PDAM juga terpaksa menggilir penyaluran air bersih ke tiga kecamatan ini.
Ia menjelaskan, jumlah pelanggan di tiga kecamatan ini mencapai 9 ribu orang dengan kebutuhan normal air bersih sekitar 85 sampai 100 liter per detik. Namun mereka sekarang terpaksa mereka harus menggunakan air seadanya dulu sehingga normal kembali. “ Kita harapkan agar masyarakat bersabar. Mudahan saja hujan cepat turun,”jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, M Samsul Qomar menyatakan, bahwa pihaknya bersama PDAM telah membahas tentang permasalahan itu. Dan memang benar semua itu karena kondisinya sekarang musim kemarau. Namun pihkanya telah meminta agar menjelaskan ke publik, apa sebenarnya terjadi di internal perusahaan milik daerah itu. Sehingga masyarakat bisa makluminya. “ Kalau bisa masyarakat yang sangat kekeringan agar disuplai air tangki bagi masyarakat yang memenuhi kebutuhan secara gratis,” jelasnya.
Ia menegaskan, pihaknya percaya kalau PDAM akan mempu memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Meski dengan kondisi sekarang. Karena pelayanan PDAM harus tetap maksimal. “ Harus dipikirkan cara untuk mengatasinya, kami tidak ingin masyarakat mengeluh dengan kondisi sekarang.(met)
Hal itu ditegaskan langsung oleh, Direktur Utama PDAM Lombok Tengah, H Lalu Kitab. Dijelaskan bahwa kondisi air milik PDAM sekarang ini sangat tidak normal. Karena semua kantong air yang diharapkan sudah mulai mengering, semua itu disebabkan karena musim kemarau ini. Sehingga, untuk menormalkan kembali debit air, pihaknya hanya mengharapkan air hujan turun. “Kita akui memang kondisi sangat parah. Penyebab keringnya air ini memang disebabkan oleh faktor alam yang tidak bisa diprediksikan oleh pihak PDAM sendiri. Hingga sekarang belum ada yang turun hujan,” ungkap Lalu Kitab saat ditemui usai melaksanakan rapat evaluasi bersama Komisi II DPRD, Jumat kemarin (12/10)
Lebih jauh disampaikan, bahwa dengan kondisi saat ini, maka tentu sangat mempengaruhi sistim pelayanan PDAM sendiri. Pelayanan PDAM tidak akan maksimal sepanjang kondisi mata air tetap seperti itu. Bahkan memang karena minimnya air itu pihaknya mendapatkan keluhan dari para pelanggan. Namun memang harus bagaiman lagi dan pihaknya tidak bisa berbuat banyak. “ Kami banyak mendapatkan keluhan dari masyarakat karena mereka harus bergiliran. Hanya kami tetap bilang kalau memang sekarang kondisinya sedang kering,”jelasnya.
Selain itu, pihaknya memprediksikan kondisi tersebut akan lama kalau masih belum hujan. Terkecuali jika hujan turun kemudian jika pohon pohon maupun tanah sudah kenyang dengan air tentunya debit air akan kembali normal kembali. “ Kami sudah menjelaskan pada DPRD yang ikut mempertanyakan hal itu. Bila perlu kami minta untuk DPRD turun guna menyaksikan secara langsung ke lapangan untuk mengetahui kondisi seutuhnya,”tegasnya.
Untuk wilayah yang sangat merasakan dampak paling parah sebenarnya ada tiga kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Pujut, Praya Barat dan Praya Barat Daya. Pasalnya, untuk pelanggan PDAM di tiga kecamatan tersebut, sumber air bakunya diambil dari Bendungan Batujai. Sementara kondisi debit di bendungan tersebut sudah kering. Pihak PDAM juga terpaksa menggilir penyaluran air bersih ke tiga kecamatan ini.
Ia menjelaskan, jumlah pelanggan di tiga kecamatan ini mencapai 9 ribu orang dengan kebutuhan normal air bersih sekitar 85 sampai 100 liter per detik. Namun mereka sekarang terpaksa mereka harus menggunakan air seadanya dulu sehingga normal kembali. “ Kita harapkan agar masyarakat bersabar. Mudahan saja hujan cepat turun,”jelasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Lombok Tengah, M Samsul Qomar menyatakan, bahwa pihaknya bersama PDAM telah membahas tentang permasalahan itu. Dan memang benar semua itu karena kondisinya sekarang musim kemarau. Namun pihkanya telah meminta agar menjelaskan ke publik, apa sebenarnya terjadi di internal perusahaan milik daerah itu. Sehingga masyarakat bisa makluminya. “ Kalau bisa masyarakat yang sangat kekeringan agar disuplai air tangki bagi masyarakat yang memenuhi kebutuhan secara gratis,” jelasnya.
Ia menegaskan, pihaknya percaya kalau PDAM akan mempu memberikan pelayanan terbaik pada masyarakat. Meski dengan kondisi sekarang. Karena pelayanan PDAM harus tetap maksimal. “ Harus dipikirkan cara untuk mengatasinya, kami tidak ingin masyarakat mengeluh dengan kondisi sekarang.(met)
Via
Lombok Tengah
Posting Komentar