Berita
Lombok Tengah
Perajin Anyaman Bambu dan Rotan Harapkan Bantuan Pemerintah
Anyaman bambu dan rotan yang ada di dusun Lendek desa Kelebuh yang sudah turun temurun ini belum mendapat perhatian pemerintah, baik pemerintah desa maupun pemerintah kabupaten. Sebagian besar penggiat kerajinan anyaman bambu dan rotan dari kalangan ibu-ibu dan didominasi oleh para janda. Kebanyakan lelaki di sana pergi merantau ke beberapa wilayah, seperti kalimantan, sulawesi, jawa, bahkan banyak juga yang ke luar negeri jadi TKI ke Malaysia.
Hal itu diakui Nursini selaku ketua kelompok kerajinan anyaman bambu dan rotan saat ditemui di rumahnya, Selasa (19/02) kemarin. Ia mengaku bahwa kerajinan yang digeluti bersama Ibu-ibu yang ada di desanya untuk mencukupi biaya hidup sehari-hari. “pekerjaan ini sudah turun-temurun dari nenek moyang kami, dan kami ingin melestarikannya meski hasil yang kami peroleh sangatlah minim,” ungkapnya.
Nur panggilan akrab Nursini berharap dengan adanya bantuan pemerintah, usaha yang degelutinya ini bisa berkembang. Sebab selama ini diakuinya untuk modal usaha mereka meminjam kepada Ibu Sri. Ibu Sri yang dalam hal ini sebagai distributor memfasilitasi beberapa bahan kepada pengrajin sehingga nilai jual untuk barang dihargai murah. “nilai jual untuk satu unit kerajinan tas nilai jualnya mencapai 25 ribu dan itu kami kerjakan 1 hari full dari pagi sampai malam. Penghasilan bersih yang kami peroleh sehari semalam sekitar 15 ribu,” jelasnya.
Aneka jenis kerajinan yang dibuat biasanya didistribusi ke beberapa daerah sampai ke Bali. Nur menyadari bahwa nilai jual untuk produknya sangatlah minim. Meski begitu, ia tetap gigih menggeluti pekerjaannya itu karena memang tidak ada pilihan lain. Kalaupun harus bertani, itupun sifatnya musiman dan tidak bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. “kami berharap pemerintah mengapresiasi kerajinan yang kami buat ini, sehingga nantinya usaha kami ini bisa mandiri dan berkembang. Kami juga berharap suatu saat nanti desa kami ini dinobatkan sebagai desa wisata mengingat potensi yang ada sangat signifikan untuk dijadikan desa wisata,” harapnya.
Via
Berita
Posting Komentar