Peristiwa
Listrik Macet Penghuni Rusunawa Mengeluh
NURANIRAKYATNEWS LOMBOK TENGAH—Warga yang menghuni bangunan Rumah Susun Sewa (Rusunawa) yang berada di Kelurahan Semayan Kecamatan Praya saat ini banyak yang meninggalkan rusun tersebut. Hal itu disebabkan karena sejak Desember 2018 lalu aliran listrik ditempat itu tidak ada lantaran diputus oleh pihak PLN.
ilustrasi |
Hal itu diakui langsung oleh Kapala Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lombok Tengah, Lalu Firman Wijaya, dijelaskan bahwa masyarakat yang menempati bangunan yang merupakan program Kementerian saat ini memang terlihat sepi jika dibandingkan dengan sebelumnya.
“Mau menempati kayak bagaimana orang mereka tidak pernah membayar listerik sehingga masak kemudian mereka menempati lahan tersebut dengan gelap. Apalagi dengan adanya gempa beberapa waktu lalu,”ungkap LalU Firman Wijaya saat ditemui dikantor bupati, Rabu kemarin (9/1)
Firman menambahkan bahwa saat ini pihak Dinas sudah mendaftarkan untuk pergantian meter dari yang awalnya satu rusun itu digunakan satu meterean, namun kedepan akan digunakan masing- masing pengguna satu meteran listerik. “Kita akan gunakan prabayar dari yang pasca bayar. Sehingga mereka memiliki tanggung jawab masing- masing,”tambahnya.
Dijelaskan juga sejauh ini dari Desember lalu aliran listerik sudah diputus karena penghuni rusunawa tidak membayar listerik selama tiga bulan, sehingga dengan gelapnya rusunawa tersebut menjadi konsekuensi karena tidak melaksanakan tanggung jawab.
“Setelah kejadian ini kita akan melakukan pendataan ulang atas penghuni sebelumnya apakah memenuhi syarat kemudian kita akan mengkonfirmasi keseriusan mereka dengan menyampaikan persyaratan yang ada. Jadi biar mereka tau mana hak dan kewajibanya,”tambahnya.
Lebih jauh disampaikan, jika rusunawa yang dibangun ini terdiri dari lima lantai dengan 72 unit rumah type 36 yang dibangun di atas lahan seluas 80 are. Untuk fasilitas yang ada ditempat itu diantaranya ruang tamu, dua kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Selain itu, setiap lokalnya juga akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas, misalnya mebeler, televisi, dan berbagai fasilitas rumah tangga lainnya. “Jadi bagaimana mereka bisa nyaman kalau listerik saja tidak ada, makanya kita akan sosialisiasi ulang,”tambahnya.
Dimana sebelumnya memang ada sekitar 40 lebih Kepala Keluarga (KK) yang menempati Rusunawa tersebut secara geratis semenjak sebelumnya sudah dilimpahkan oleh Satuan Kerja (Satker) Kementerian ke Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Lombok Tengah, masyarakat yang menempati Rusunawa saat ini masih merupakan masyarakat yang ada di sekitar Praya saja.
Meskipun ada pengeluaran yang dilakukan oleh masyarakat, maka hal itu hanya sifatnya untuk saweran pembyaran listrik dan air serta uang keamanan. Karena, memang untuk biyaya listrik di rusunawa tersebut akan menghabiskan sekitar Rp.14 juta dalam sebulanya karena masih bersipat pasca bayar. Untuk itu masyarakat juga sudah meminta untuk pembayaran listerik nantinya menggunakan sistem prabayar. “Tapi sudah tiga bulan mereka tidak membayar makanya diputus,”ujarnya sembari tersenyum.(nr05)
Via
Peristiwa
Posting Komentar